Kamis, 09 Juli 2009

Dunia Tani

MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI DENGAN DIVERSIFIKASI USAHATANI


Sebagian besar (51%) petani di Indonesia mempunyai luas lahan di bawah 0,5 hektar, untuk meningkatkan pendapatan petani dalam mengelola usahataninya maka salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melaksanakan diversifikasi usahatani.


Penduduk Indonesia yang secara langsung penghasilannya berasal dari kegiatan usahatani pertanian sebesar 48,5% yang tersebar di lebih kurang 76.000 desa. Petani yang mempunyai lahan sendiri sebanyak 70%, sedangkan petani yang tidak mempunyai lahan sendiri sebanyak 30%. Petani yang mempunyai lahan sendiri sebagian besar (51%) luas lahannya di bawah 0,5 hektar dan sebagian besar petani yang memiliki luas lahan di bawah 0,5 hektar adalah petani yang berada di Pulau Jawa.


Dengan luas lahan yang sangat terbatas sulit bagi petani untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak dari usahatani yang dikelolanya. Untuk meningkatkan pendapatan petani dalam mengelola usahataninya, maka salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan diversifikasi usahatani di dalam mengelola usahataninya. Diharapkan melalui diversifikasi usahatani tersebut maka para petani dapat memenuhi kebutuhan hidupnya yang lebih layak.


Banyak tanaman budidaya dan ternak yang dapat dikembangkan di seluruh wilayah Indonesia. Diversifikasi usahatani yang dapat dilakukan para petani pertama, padi dengan palawija, sayuran dan jamur merang; pada lahan usahatani utama dapat dilakukan penanaman padi, kemudian di lahan galengan atau tanggul ditanam tanaman sayuran seperti kacang panjang, kangkung, bayam, cabe dll. Setelah padi panen maka pada periode berikutnya pada lahan utama ditanam palawija seperti jagung/kacang kedelai/kacang tanah.


Di galengan atau tanggul tetap ditanam tanaman sayuran seperti kacang panjang, kangkung, bayam, cabe dll. Pada waktu pelaksanaan penanaman palawija di lahan utama, maka jerami sisa hasil panen padi dapat digunakan sebagai media untuk pertumbuhan jamur merang yang mempunyai nilai jual tinggi.


Kedua, padi dengan palawija, sayuran dan ayam buras/bebek. Pada lahan usahatani utama ditanam padi, di galengan atau tanggul ditanam sayuran seperti kacang panjang, kangkung, bayam, cabe dll. Setelah tanaman padi panen maka selanjutnya di lahan utama ditanam tanaman palawija seperti jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau dll. Petani menyisihkan sebagian lahannya yang kurang subur untuk kandang/tempat memelihara ayam buras atau bebek.


Setelah panen padi selesai bebek atau ayam buras dapat dilepas untuk beberapa waktu (2-4 hari) guna memakan butir padi yang terbuang sewaktu pemanenan dilakukan. Sisa hasil panen padi berupa dedak dan sisa hasil panen palawija seperti bungkil kacang kedelai dapat diberikan sebagai makanan bagi ayam buras atau bebek. Kotoran ayam buras atau bebek dapat dijadikan bahan campuran kompos yang berguna bagi pemupukan tanaman